Menulis Gagasan Untuk Mendukung Suatu Pendapat
Dalam Dalam Bentuk Paragraf Argumentatif
Indikator:
· Mendaftar topik-topik pendapat yang
dapat dikembangkan menjadi paragraf argumentatif;
· Menyusun kerangka paragraf argumentatif;
· Mengembangkan kerangka yang telah
disusun menjadi paragraf argumentatif;
· Menggunakan kata penghubung
antarkalimat (oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu, dll.) dalam
paragraf argumentatif;
· Menyunting paragraf yang ditulis
teman.
A.
Pengertian Paragraf
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan
membentuk satu kesatuan pokok pembahasan dalam sebuah karangan. Dalam paragraf
terkandung satu gagasan yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf
tersebut. Setiap paragraf terdiri dari kalimat utama/ kalimat topik dan kalimat
penjelas. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf.
Sedangkan gagasan penjelas adalah gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan
utama.
B.
Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
1. Kesatuan
Setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf
adalah mengembangkan gagasan pokok tersebut. Kalimat dalam paragraf tersebut
harus mendukung gagasan pokok.
2. Kepaduan
Syarat kedua pengembangan paragraf adalah kepaduan atau koherensi. Satu
paragraf dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Jadi,
antarkalimat dalam paragraf harus saling mendukung kalimat yang lain.
3. Kelengkapan
Satu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat utama.
C.
Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan
Tujuan
a. paragraf argumentatif;
b. paragraf persuasfif;
c. paragraf ekspositif;
d. paragraf naratif; dan
e. paragraf deskriptif.
Paragraf Argumentatif
Paragraf
argumentatif adalah paragraf yang
mengemukakan pendapat/ ide/ gagasan, alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat
dan meyakinkan. Tujuan paragraf argumentatif adalah untuk meyakinkan pembaca
agar pembaca yakin bahwa pendapat/ ide/ gagasan penulis benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentatif
F Menjelaskan
pendapat agar pembaca yakin.
F Memerlukan
fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
F Menggali
sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
F Penutup
berisi kesimpulan.
Contoh
paragraf argumentatif
Akhir-akhir ini tempe sudah tidak
lagi menjadi makanan orang-orang pinggiran atau kampung. Betapa tidak, seiring
menjamurnya makanan-makanan instan dan modern yang mengandung berbagai bahan
pengawet, tempe tetap menjadi makanan tradisional kebanggaan bangsa Indonesia.
Terdapat banyak kandungan protein nabati yang tinggi di dalam tempe. Bahkan di
Jakarta terdapat rumah makan yang menggunakan menu tempe untuk disajikan dalam
berbagai makanan yang lezat. Karena kandungan gizi yang tinggi dan alamiah
itulah tempe sudah mulai merambah pasar internasional. Tempe sudah menjadi
makanan lokal yang mengglobal di tengah makanan yang hanya nikmat di lidah
saja.
Kesimpulan paragraf argumentatif di atas adalah:
Tempe sudah menjadi makanan masyarakat luas yang
mampu bersaing dengan makanan lezat lainnya.
Jenis Paragraf Argumentatif
1)
Paragraf argumentatif rincian
Jenis paragraf argumentasi rincian adalah paragraf
yang berisi pendapat dan alasan penulis yang disertai beberapa rincian.
Misalnya, paragraf argumentasi tentang Jiwa Kepahlawanan.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan
karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan
dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat
kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal,
tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk
mendukung pembangunan di berbagai bidang kehidupan.
1.
Paragraf argumentatif contoh
Paragraf argumentasi contoh adalah paragraf yang
berisi pendapat dan alasan penulis yang disertai beberapa contoh sebagai bukti
bahwa pendapat penulis benar dan tidak dapat disangkal lagi oleh pembaca.
Misalnya, paragraf argumentatif tentang Bahan Bakar Alternatif.
Contoh:
Setelah manusia mulai menyadari dampak penggunaan bahan bakar
fosil yang dapat membahayakan, manusia mulai berpikir untuk mencari bahan bakar
alternatif. Tetapi, apakah bahan bakar alternatif lain yang diusulkan ini dapat
efektif? Kita ambil contoh, bioetanol yang berasal dari jagung. Jika kita menggunakan
etanol dari jagung, maka diperlukan berapa juta hektar lahan jagung untuk
memenuhi kebutuhan manusia? Itu akan mengakibatkan dampak lain yaitu
berkurangnya lahan tempat tinggal dan lahan hutan. Orang akan membuka hutan dan
menjadikannya lahan jagung. Tentunya itu merusak lingkungan bukan?
2.
Paragraf argumentatif sebab-akibat
Paragraf argumentatif sebab-akibat adalah paragraf
yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan
diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Contoh paragraf
argumentatif tentang Kegagalan Panen.
Contoh:
Musim kemarau tahun ini sangat panjang. Sebelumnya,
pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu,
irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin
mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan tanahnya.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika panen di desa ini selalu gagal. Hal
ini diakibatkan karena pohon-pohon dihutan tersebut ditebang secara liar oleh
masyarakat setempat.
3.
Paragraf argumentatif akibat sebab
Paragraf argumentatif sebab-akibat adalah paragraf
yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian
dicari penyebabnya. Contoh paragraf argumentatif akibat sebab tentang Udara
Kotor.
Contoh:
Udara di kota-kota industri sangat kotor dengan banyaknya
asap hitam hasil pembakaran di pabrik-pabrik. Udara semakin panas sehingga
menyebabkan berbagai dampak lingkungan hidup. Es di Kutub Selatan dan di
Greenland mulai mencair. Itulah berbagai akibat yang terjadi karena eksploitasi
besar-besaran minyak bumi.
Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah garis besar dari hal-hal yang hendak
ditulis. Dengan kerangka, penulis dimudahkan untuk menuangkan ide secara
sistematis, terarah, dan kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi. Langkah-langkah
proses penulisan pada akhirnya tetap sama-sama membuat kerangka tulisan baik
yang konvensional maupun gaya bebas. Perbedaannya gaya konvensional membuat
kerangka dulu baru dikembangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf. Sedangkan
gaya bebas, menulis dulu apa saja yang diketahui dan mengalir saja, baru
setelah semua tertulis, kemudian ditentukan inti kalimatnya dan diurutkan
sehingga menjadi kerangka.
Perhatikan contoh kerangka karangan
tentang Perjuangan Seorang Ibu berikut!
Topik : Perjuangan
Subtopik : Perjuangan seorang ibu
Kerangka karangan
|
Kerangka karangan
|
1. Sejak dalam kandungan
2. Pemeliharaan sejak bayi sampai
besar
3. Memberikan kasih sayang
4. Memberikan perhatian dan kasih
sayang
|
1. Perjuangan tiada henti
2. Memberikan kehidupan
3. Perjuangan pemeliharaan
4. Terus memberikan kasih sayang
|
Pengembangan kerangka
karangan:
Perjuangan ibu tampaknya perjuangan
yang tiada henti. Sejak kita di dalam kandungan, ibu telah memberikan kehidupan
untuk kita sampai melahirkan. Perjuangan itu disambung dengan pemeliharaannya
terhadap kita dengan tulus saat kita bayi, anak-anak, hingga masuk dunia
pendidikan. Akankah kasih sayang itu berakhir? Tidak. Ibu terus memberikan
kasih sayangnya, perhatiannya, dan segala rasa cintanya dengan membimbing kita
dalam hidup ini.
Kata penghubung (konjungsi)
Konjungsi
adalah kata
atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan
kalimat yang lain.
Macam-macam
konjungsi antarkalimat
1. Konjungsi yang menyatakan
pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya.
Contoh konjungsi : biarpun demikian/ begitu, sekalipun
demikian/ begitu, sesungguhnya demikian, begitu, walaupun demikian/ begitu,
meskipun demikian/ begitu.
F Saya tidak suka dengan cara dia
berbicara. Walaupun demikian, saya harus tetap menghormatinya.
2. Konjungsi yang menyatakan lanjutan
dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya.
Contoh konjungsi : sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya
F Untuk hari ini, yang akan saya
pelajari pertama adalah pelajaran Bahasa
Indonesia. Setelah itu, saya akan belajar Matematika
3. Konjungsi yang menyatakan adanya hal,
peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya.
Contoh konjungsi : tambahan pula, lagi pula, dan selain itu
F Kami menyambut tahun baru dengan
kemeriahan kembang api. Selain itu, suara terompet juga ikut menambah
semaraknya suasana tahun baru.
4. Konjungsi yang menyatakan kebalikan
dari yang dinyatakan sebelumnya.
Contoh konjungsi : sebaliknya
F Janganlah kita membuang sampah di
sungai ini! Sebaliknya, kita harus menjaganya agar tetap bersih untuk mencegah
terjadinya banjir
5. Konjungsi yang menguatkan keadaan
yang dinyatakan sebelumnya.
Contoh konjungsi : malahan dan bahkan
F Penduduk di Indonesia banyak yang
mengalami masalah ekonomi. Bahkan, ada penduduk yang sampai bunuh diri karena
masalah ekonomi tersebut.
6. Konjungsi yang menyatakan
pertentangan dengan keadaan sebelumnya
Contoh konjungsi : namun dan akan tetapi
F Situasi di desa kami sudah cukup aman
setelah terjadi gempa tadi pagi. Akan tetapi, pihak yang berwenang menyuruh warga agar tetap waspada karena ada
kemungkinan terjadinya gempa susulan.
7. Konjungsi yang menyatakan konsekuensi
Contoh konjungsi : dengan demikian
F Kamu telah terpilih menjadi ketua
kelas bulan ini. Dengan demikian, kamu harus menjalani tugasmu dengan
sebaik-baiknya.
8. Konjungsi yang menyatakan akibat
Contoh konjungsi : oleh karena itu dan oleh sebab itu
F Aku sudah melarangnya untuk melakukan
hal itu. Oleh karena itu, biarkan saja dia merasakan akibatnya.
9. Konjungsi yang menyatakan kejadian
yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya.
Contoh konjungsi : sebelum itu
F Ahmad telah berhasil memecahkan
rekornya sendiri dalam ajang SEA Games tahun ini. Sebelum itu, dia juga pernah
memecahkan rekor atas namanya sendiri pada ajang SEA Games tiga tahun yang
lalu.
10. Konjungsi yang menyatakan keadaan
yang sebenarnya.
Contoh konjungsi : sesungguhnya dan bahwasanya
F Temanku mengalami kecelakaan tadi
siang. Sesungguhnya, aku sudah mencegahnya untuk tidak mengendarai sepeda motor
saat hujan tadi siang.
0 komentar:
Posting Komentar