Anda Pengunjung Ke

Minggu, 17 Maret 2013

Merangkum Seluruh Isi Informasi Teks Buku Ke Dalam Beberapa Kalimat Dengan Membaca Memindai



Merangkum Seluruh Isi Informasi Teks Buku Ke Dalam Beberapa Kalimat
Dengan Membaca Memindai

Indikator :
1.      Mencatat pokok-pokok isi informasi pada halaman bab tertentu yang dirujuk;
2.      Merangkum seluruh isi informasi (yang diperoleh dari halaman bab tertentu) ke dalam beberapa kalimat.

Membaca memindai merupakan cara membaca yang dilakukan terhadap sebanyak-banyaknya teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Teknik ini cocok dilakukan ketika menghadapi teks yang sangat banyak, tetapi dalam waktu yang sangat sempit. Teknik membaca ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman umum dari suatu bacaan.

Langkah-langkah membaca memindai dalam bentuk buku, yaitu:
  1. menyurvei halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan indeks buku;
  2. membaca halaman demi halaman teks dengan cepat untuk menemukan gagasan pokok dari halaman-halaman buku itu;
  3. melirik setiap halaman buku hanya untuk  menemukan kata atau keterangan tertentu yang diinginkan.
 Membaca memindai/ tatap (scanning)
Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca memindai adalah membaca sangat cepat. Scanning atau membaca memindai berarti mencari informasi spesifik secara cepat dan akurat. Memindai artinya terbang di atas halaman-halaman buku. Membaca dengan teknik memindai artinya menyapu halaman buku untuk menemukan sesuatu yang diperlukan.
Scanning berkaitan dengan menggerakan mata secara cepat ke seluruh bagian halaman tertentu untuk mencari kata, kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata berhenti, tanpa melihat kata yang lain. Membaca scanning/ memindai misalnya membaca mencari arti kata di kamus, membaca acara siaran di televisi, membaca daftar perjalanan, mencari nomor telepon di buku telepon, membaca daftar menu makan di rumah makan, membaca jadwal pelajaran, mencari pada papan pengumuman, mencari topik pada daftar isi sebuah buku, membaca tabel dll.

Membaca memindai sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Salah satu teknik yang dianggap populer adalah SQ3R. Teknik ini diperkenalkan oleh Francis P. Robinson tahun 1941. teknik SQ3R dillakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
F Langkah 1: S-Survei
Survei atau prabaca dilakukan dengan melihat seluruh organisasi bacaan secara cepat. Tujuannya untuk mendapat kesan umum atau untuk memperoleh  hal-hal menarik dari bacaan itu.
F langkah 2: Q-Question
Pada saat melakukan survei, ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang bacaan itu. Gunakan 5W + 1H. Dengan adanya berbagai pertanyaan itu, cara kita pun menjadi lebih aktif dan lebih mudah menangkap yang ada daripada hanya dengan asal membaca.

F Langkah 3: R-Read
Baca tulisan itu bagian demi bagian. Bersama dengan itu, carilah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. Konsentrasikan perhatian kita pada bagian bacaan yang dianggap sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Perlambatlah kecepatan membaca pada bagian yang dianggap penting atau sulit. Percepatlah proses membaca pada bagian-bagian yang tidak penting atau yang telah diketahui maksudnya.
F Langkah 4: R-Recite
Setiap selesai membaca suatu bagian, berhentilah sejenak. Kemudian, cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan atau merenungkan hal-hal penting dari setiap bagiannya. Pada kesempatan yang sama, kita dapat juga membuat catatan seperlunya. Jika masih mengalami kesulitan, ulangi membaca bagian itu sekali lagi.
F Langkah 5: R-Review
Setelah selesai keseluruhan dari apa yang harus dibaca, ulangi untuk menelusuri kembali judul-judul serta subjudul  atau bagian-bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu diingat kembali. Selain membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman, membaca ulang juga bermanfaat untuk mendapatkan hal-hal penting yang barangkali kita lewati sebelumnya.

Rangkuman sering pula disebut dengan ikhtisar, yakni penyajian singkat dari suatu karangan. Akan tetapi, rangkuman lebih identik dengan ringkasan untuk karangan yang lebih panjang, misalnya berupa buku. Ide-ide pokok yang tersebar dalam banyak bab atau beberapa buku, disatukan ke dalam satu bentuk karangan ringkas. Adapun ikhtisar merupakan ringkasan untuk karangan-karangan singkat, misalnya untuk satu atau dua bab.
Dengan demikian, merangkum merupakan kegiatan menyingkat bacaan dengan tetap mempertahankan urutan isinya. Merangkum mengandung arti mengambil inti karangan. Jenis ini dilakukan dengan cara mengambil inti/ pokok-pokok informasi dalam karangan, lalu menyusunnya kembali menjadi lebih pendek dengan kata-kata dan kalimat yang dirangkai sendiri oleh penyusunnya. Manfaat merangkum merupakan sarana untuk mengingat isi buku atau uraian yang sangat panjang. Rangkuman memuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca rangkuman, Anda seakan-akan memahami keseluruhan buku tersebut secara utuh.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat ringkasan atau rangkuman dalam bentuk buku, yakni sebagai berikut:
1.      Membaca naskah aslinya
Sebelum merangkum, kita harus membaca teks bacaan seluruhnya untuk mengetahui kesan umum, terutama maksud penulis dan sudut pandangannya.
2.      Mencatat gagasan utama
Mencari gagasan utama dalam setiap paragraf. Atau, mencari informasi pokok dalam setiap paragraf.
3.      Membuat reproduksi
Setelah melalui kedua tahap tersebut, barulah kita menyusun kembali bacaan tersebut dalam suatu karangan singkat berdasarkan gagasan utama yang telah dicatat. Menyusun kembali gagasan utama dengan memperhatikan kata penghubung antarkalimat yang tepat. Selain itu, gagasan utama tersebut disusun secara urut. 


Semoga bermanfaat.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar